Untuk mencapai bukit dengan ketinggian 1300 mdpl ini, kita harus memarkirkan kendaraan kita dan berjalan kaki menuju lokasi melewati jalan setapak sepanjang 400an meter. Perjalanan tidak sulit karena relatif landai, kalau dibanding naik ke bukit sunrise Bromo dan bukit Dieng, maka Bukit Punthuk Setumbu adalah yang paling ringan.
Jika anda berada di lokasi saat dini hari, maka pemandangan yang menakjubkan akan menyambut anda. Sejauh mata memandang terlihat hamparan lembah kebiruan berselimutkan kabut. Meski terlihat kecil, siluet Candi Borobudur tertidur dengan anggun di tengah lautan kabut yang gelap, dikelilingi barisan gunung dan perbukitan yang gagah. Selang beberapa waktu, kabut mulai memudar akibat angin yang terus berhembus kencang, semburat cahaya pun mulai muncul menghadirkan Borobudur Sunrise yang jelita. Bila cuaca cerah, sinar cahaya jingga dan keemasan akan berlomba mewarnai mega, dan mentari perlahan terbit dari balik singgasananya. Julukan Nirvana Sunrise bagi Punthuk Setumbu pun semakin lekat terasa.
Punthuk Setumbu sendiri menjadi 'surganya' para fotographer yang ingin mengabadikan borobudur saat matahari terbit. Terdapat sebuah panggung yang diperuntukan untuk memotret dari jarak yang lebih tinggi. kamera yang dibawa pun rata-rata kamera profesional dengan memakai lensa yang super panjang.
Baca Juga:
Source