Taman yg paling besar hanya taman kami ...
Mungkin Itulah lagu anak2 Amsterdam, karena mereka memiliki Taman bunga terluas di dunia yg bernama Keukenkof ... Sayangnya belanda tidak membangun taman seperti ini dulu di Indonesia ... hehehehe
Di taman seluas 32 hektar yang terletak tak jauh dari kota Den Haag ini, Anda berkesempatan untuk menyaksikan keindahan yang sangat luar biasa dari berbagai varietas bebungaan. Namun dari sekian banyak jenis bunga yang dipamerkan di tempat ini, yang tampak paling menonjol adalah bunga tulip yang ditampilkan dalam aneka warna dan mendominasi hampir 80% area taman tersebut. Konon, warna-warni bunga tulip yang ada di Keukenhof mencapai hampir 100 jenis yang dihasilkan dari persilangan warna antara bunga-bunga tulip yang ada. Bunga tulip mencapai popularitasnya saat ini dan dinobatkan sebagai bunga nasional Belanda berkat keberadaannya di taman yang hanya dibuka saat musim semi saja (akhir Maret – akhir Mei).
Bisa diibaratkan bahwa mengunjungi Keukenhof adalah laksana berada di surga. Suasana yang tenang damai dengan udara yang sejuk (di Belanda, suhu udara saat musim semi berkisar antara 15-20˚C) serta indahnya pemandangan alam sekitar yang berbukit-bukit dan dipenuhi bunga aneka warna, niscaya bakal sanggup membuat kerasan setiap orang yang berkunjung ke sana, bahkan bagi mereka yang tidak begitu suka akan bunga dan tanaman sekalipun. Tempat ini adalah salah satu tujuan wisata paling populer di Belanda yang bahkan mampu menyedot lebih dari satu juta pengunjung setiap tahunnya.
Awalnya, tempat ini merupakan sebuah areal perkebunan pribadi yang dimiliki oleh Countess of Holland – Jacoeba van Beieren yang memerintah kerajaan tersebut pada 1401 – 1436. Tempat yang luas ini dipergunakan untuk menanam berbagai jenis sayuran, tanaman obat-obatan dan juga rempah-rempah yang dipergunakan untuk bahan memasak makanan keluarga kerajaan. Karena itulah, tempat ini dinamakan ‘Kebun Dapur’ yang dalam bahasa setempat disebut ‘Keukenhof’. dipertahankan hingga saat ini sejak tempat ini mulai dibuka untuk umum pada tahun 1949 sebagai obyek wisata oleh walikota Lisse, W.J.H. Lambooy yang pada saat itu bekerjasama dengan 10 perusahaan pengembang tanaman bunga terkemuka di daerah tersebut. Ide awalnya adalah bahwa walikota ingin mempromosikan keberadaan Lisse sebagai pusat industri bunga segar di Belanda dan berniat untuk mengadakan pameran bunga tahunan di Keukenhof.
Lantaran bunga yang dipamerkan di Keukenhof dikenal memiliki kualitas tinggi, seketika tempat yang cukup ‘terpencil’ dari keramaian ini mampu menyedot perhatian masyarakat, tidak hanya yang berasal dari seluruh penjuru Belanda saja, tetapi juga menarik perhatian masyarakat dunia. Banyak negara bahkan telah mengirimkan delegasinya melakukan studi banding ke tempat ini untuk mempelajari bagaimana membuat taman yang indah berikut seluk beluk perawatannya. Beberapa negara seperti China, India, Jepang, Korea dan Amerika bahkan telah melakukan impor biji bunga tulip secara besar-besaran untuk membangun taman bunga yang serupa Keukenhof di negara masing-masing.
Dengan tiket masuk yang dipatok 13 Euro/orang, bisa dibayangkan berapa penghasilan dari tempat ini. Hal ini belum termasuk potensi penghasilan yang didapat dari penjualan suvenir dan juga produk makanan-minuman. Pihak pengelola taman itu pun saat ini memperoleh dukungan dari 90an perusahaan industri bunga segar yang ada di Lisse yang senantiasa aktif berpartisipasi memamerkan koleksi bunga-bunga terbaik masing-masing setiap tahunnya. Dan apabila ada pembeli yang tertarik untuk melakukan pembelian (yang biasanya dilakukan dalam jumlah besar), ini pun menjadi potensi penghasilan yang sangat luar biasa bagi mereka.
Di Indonesia kita punya Kebun Raya Bogor dan Taman buah Mekarsari Cileungsi ....