Pterocarpus angolensis adalah jenis jati asli Afrika selatan, dikenal dengan berbagai nama seperti Kiaat, Mukwa, dan Muninga. Jati ini juga disebut pohon kayu darah (Bloodwood), dinamakan demikian karena pohon ini mengeluarkan getah yang berwarna mirip dengan warna darah. Jika batang atau cabang pohon di potong atau digores, maka akan menetes cairan merah tua, hampir seperti anggota tubuh hewan atau manusia yang dipotong.
Getah merah ini digunakan secara tradisional sebagai pewarna dan di beberapa daerah dicampur dengan lemak hewan untuk membuat kosmetik untuk wajah dan tubuh. Getah ini juga diyakini penduduk setempat memiliki sifat magis untuk menyembuhkan masalah yang berkaitan dengan darah, mungkin karena kemiripannya dengan darah. Pohon ini juga digunakan untuk mengobati berbagai kondisi medis seperti kurap, luka tusukan, masalah mata, malaria, demam blackwater, masalah perut dan untuk meningkatkan pasokan ASI.
Kayunya digunakan untuk membuat furniture berkualitas tinggi, karena dapat dengan mudah diukir, di lem dan di sekrup dengan baik serta menyerap cat yang baik. Kayu ini juga hanya mengalami sedikit penyusutan saat pengeringan dari kondisi hijau. Karena semua kualitas ini, bersama dengan daya tahan yang tinggi, membuatnya sangat cocok untuk pembuatan kapal, kano dan lantai kamar mandi.
Karena nilai yang besar terhadap masyarakat adat dari Afrika tengah dan selatan, pohon-pohon ini sedang dipanen pada tingkat yang tidak berkelanjutan yang menyebabkan penurunan dalam beberapa dekade terakhir.
Pohon Bloodwood tumbuh hingga setinggi 12 sampai 18 meter, memiliki kulit kasar coklat gelap, mahkotanya yang berbentuk payung mengenakan bunga kuning sehingga terlihat indah.
Baca Juga:
Source