Menara ini seperti bermain petak umpet, karena selama berabad-abad menara ini tetap terlupakan hingga ditemukan kembali pada tahun 1886 oleh Thomas Holdich. Namun tidak menjadi perhatian dunia sebelum perang Soviet dimulai dan arsitektur yang indah ini terputus dari dunia luar. Menara ini kembali menjadi perhatian pada tahun 2002 ketika masuk dalam daftar UNESCO, warisan dunia yang dalam bahaya.
Menara melingkar bersandar pada dasar segi delapan, memiliki 2 balkon kayu dan paling atas adalah lentera. Menaral ini diduga terinspirasi langsung dari Qutub Minar di Delhi, yang juga dibangun oleh Dinasti Ghurid. Setelah Qutub Minar di Delhi, India, Menara Jam adalah yang kedua tertinggi dari menara bata di dunia.
Minaret Jam adalah satu dari sekitar 60 menara yang dibangun antara abad 11 sampai abad 13 di Asia Tengah, Iran dan Afghanistan, mulai dari Menara Timur Kutlug di Old Urgench (dianggap yang tertinggi dan masih ada) sampai menara di Ghazni. Menara menara ini diperkirakan dibangun sebagai simbol kemenangan Islam, sementara menara lainnya hanya landmark atau menara pengawas.
Sungai Hari disamping menara |
Dan Cruickshank, yang mengunjungi tempat itu, menulis tentang ukiran: "Ini Surat Maryam, yang bercerita tentang Maryam dan Isa, yang dihormati dalam Islam, dan para nabi seperti Ibrahim dan Ishak Surat ini mengenai sesuatu yang baik Yudaisme,. Kristen dan Islam memiliki kesamaan, bukan perbedaan. Tampaknya Ghorids menempatkan surat ini di sini untuk menyerukan harmoni dan toleransi di negeri itu, pesan yang lebih relevan untuk masa sekarang daripada sebelumnya.. "
Menara Jam sebenarnya merupakan bagian dari Kota Gunung Turquoise, yang merupakan ibukota Afghanistan yang hilang dari Abad Pertengahan - Firuzkuh (Firuz Koh). Kota ini dulunya merupakan pusat, multikultural yang makmur - sebelum dihancurkan oleh putra Jenghis Khan di awal tahun 1220s. Situs ini bahkan termasuk sebuah pemakaman Yahudi, lengkap dengan ukiran dalam bahasa Ibrani! Hal ini tampaknya membuktikan sebuah komunitas perdagangan Yudeo-Persia yang cukup besar, yang berkembang di sana dan memiliki koneksi dengan pusat-pusat Yahudi seperti di Afghanistan Abad Pertengahan.
Reruntuhan misterius Qasr Zarafshan berada di seberang sungai, menjulang di atas bukit sebelah Minaret tersebut (lihat gambar bawah)
Cukup mengherankan bagaimana menara kuno ini masih berdiri di sana sampai sekarang, mengingat banjir dan gempa bumi yang kuat sering melanda daerah tersebut! Hari ini, beberapa upaya dilakukan untuk memperkuat fondasi menara, tetapi ada juga masalah lain: penduduk lokal banyak yang menggali emas di daerah itu dan menjual temuannya di pasar lokal
Source: Wikipedia