Wednesday, June 4, 2014

NGC 1277 dan Lubang Hitam Supermasif Kolosalnya

NGC 1277 adalah galaksi lentikular terletak di konstelasi Perseus. Galaksi ini terletak pada jarak sekitar 250 juta tahun cahaya dari Bumi. Galaksi ini terkenal karena memiliki lubang hitam supermasif yang sangat besar di pusatnya, salah satu lubang hitam terbesar yang pernah ditemukan.


Galaksi kecil NGC 1277 adalah rumah bagi sebuah lubang hitam supermasif kolosal dan terletak di dekat gugus galaksi Perseus, pada jarak 250 juta tahun cahaya dari Bumi. NGC1277 adalah galaksi kecil di tengah gambar ini . Dibandingkan dengan semua galaksi lain di sekitarnya, NGC 1277 sangat kompak dan datar.

Lubang hitam supermasif tersebut ditemukan pada tanggal 28 November 2012, oleh tim yang dipimpin oleh astronom Belanda Remco van den Bosch (Max Planck Institute of Astronomy) di Observatorium McDonald di Austin, Texas.

Tim astronom menemukan lubang hitam raksasa ini selama survei untuk mencari "lubang hitam terbesar yang bisa ditemukan"

Para astronom menganalisa cahaya yang datang dari 700 galaksi, menggunakan teleskop besar pengumpul cahaya: Teleskop Hobby-Eberly di University of Texas di Austin Mcdonald Observatory.

Dari survei, mereka menemukan enam galaksi dengan bintang-bintang dan obyek-obyek lainnya bergerak dengan kecepatan rata-rata sangat tinggi - lebih dari 350 kilometer per detik. Galaksi-galaksi tersebut berukuran kecil, kurang dari 9.784 tahun cahaya diameternya.

Dengan kecepatan dan ukuran seperti itu berarti ada lubang hitam masif berbaring di dalam galaksi-galaksi tersebut, tim kemudian menggunakan arsip data Hubble Space Telescope dari NGC 1277 dan menemukan lubang hitam supermasif besar.


Gambar NGC 1277 dari Teleskop Hubble

Lubang hitam di pusat NGC 1277 memiliki massa sekitar 17 miliar kali massa Matahari, yang berarti sekitar 14 persen dari total massa galaksi tersebut. Kebanyakan lubang hitam supermasif massanya 0,1 persen dari total massa galaksi mereka.

Apa yang sangat penting tentang lubang hitam ini adalah bahwa lubang hitam ini ditemukan di pusat galaksi lenticular, sementara sebagian besar lubang hitam supermasif lainnya ditemukan di galaksi elips besar. Terlepas dari ukuran galaksi, pada saat penemuan, lubang hitam supermasif di NGC 1277 adalah lubang hitam terbesar kedua yang dikenal.

Horison peristiwa lubang hitam ini memiliki diameter 11 kali lebih besar dari orbit Neptunus mengelilingi matahari.

Perbandingan ukuran lubang hitam di NGC 1277 dengan orbit Neptunus

NGC 1277 adalah galaksi yang relatif kecil, massa dan ukurannya hanya 10 persen massa dan ukuran Bima Sakti, namun lubang hitam di pusatnya adalah sekitar 4.000 kali lebih besar dari lubang hitam yang bersemayam di inti galaksi kita. Sebagai perbandingan, massa tonjolan pusat Bima Sakti adalah sekitar 20 miliar kali massa matahari, dan Sagitarius A*, lubang hitam di pusat Bima Sakti, yang terletak di arah konstelasi Sagitarius, memiliki massa diperkirakan sekitar 4 juta matahari. Ini berarti hanya 0,02 persen dari massa tonjolan pusat Bima Sakti.

Rasio massa lubang hitam yang ditemukan di NGC 1277 dengan galaksi inangnya adalah yang terbesar yang diketahui, sekitar 100 kali lebih besar daripada di galaksi yang khas. Penemuan ini bisa mengarah ke pengenalan kelas baru sistem galaksi - lubang hitam, dan memberikan wawasan tentang bagaimana galaksi terbentuk dan bagaimana lubang hitam berevolusi di dalamnya.

Ukuran lubang hitam umumnya diyakini terkait dengan ukuran wilayah tengah galaksi, karena lubang hitam diperkirakan berkembang bersama-sama dengan galaksi inang mereka, tetapi penemuan lubang hitam ini membuat keyakinan tersebut dipertanyakan. Selain itu, para ilmuwan menemukan lima galaksi yang relatif kecil lainnya yang mungkin memiliki lubang hitam yang sangat besar di wilayah tengah mereka.

Animasi ini menggambarkan orbit dari lubang hitam supermasif raksasa yang ditemukan di galaksi NGC 1277. Satu detik dalam animasi mewakili 22 juta tahun waktu sebenarnya.

Sebuah teori yang diusulkan pada Februari 2013 menunjukkan bahwa lubang hitam di inti NGC 1277 mungkin telah dilontarkan keluar dari galaksi raksasa NGC 1275 (Perseus A), yang terletak di sebelahnya, pasca penggabungan dua galaksi elips besar yang mengakibatkan pembentukan NGC 1275, dan pengusiran lubang hitam adalah hasil dari recoil radiasi gravitasi karena penggabungan dua lubang hitam besar yang mengikuti penggabungan galaksi. Lubang hitam yang dilontarkan kemudian tertangkap oleh galaksi yang lebih kecil, NGC 1277.

Lubang hitam yang terdekat dalam ukuran terletak di galaksi NGC 4486B, sebuah galaksi satelit dari Messier 87 (Virgo A) di konstelasi Virgo. Ia memiliki 11 persen dari massa tonjolan pusat galaksi inangnya.

NGC 1277 hanya memiliki bintang-bintang tua di dalamnya. Bintang-bintang termuda di galaksi itu berusia 8 miliar tahun, hampir dua kali usia Matahari kita.


Baca Juga:





Source: Space.com

Popular Posts