Wax Palms tumbuh hingga 60 meter dan dapat hidup sampai 120 tahun. Daunnya berwarna hijau gelap dan kelabu, batang silindris, halus, berwarna terang dan ditutupi dengan wax (semacam lilin). Wax dari pohon ini digunakan untuk membuat sabun dan lilin, sampai diperkenalkannya listrik di daerah ini. Bagian luar dari batang telah digunakan secara lokal untuk membangun rumah, dan digunakan untuk membangun sistem penyediaan air bagi petani miskin. Buah disajikan sebagai makanan untuk sapi dan babi. Mirip-mirip kelapa lah ... karena masih satu family Arecaceae.
Selama berabad-abad, para jamaah Kristen memotong pohon-pohon ini untuk dibuat lilin-lilin yang digunakan untuk merayakan Minggu Palem (Palm Sunday), melambaikan cabang lilin anggun dalam perayaan kemenangan masuknya Kristus ke Yerusalem. Tentu saja tradisi ini secara drastis mengurangi jumlah pohon ini, mendorong pemerintah Kolombia untuk mulai memberikan perlindungan bagi pohon-pohon yang tersisa. Pada tahun 1985, sebuah dekrit yang disponsori oleh kedua Gereja Katolik dan pemerintah, melarang pemotongan pohon palem lilin ini di bawah ancaman hukuman. Pohon-pohon tetap lestari di lembah Cocora, di mana mereka bisa dilihat dan disentuh.
Baca Juga:
Source