Saturday, September 14, 2013

Dasar Samudera dalam Sebuah Opal

Opal adalah bentuk amorfis dari silika yang berkaitan dengan kuarsa (bentuk mineraloid-nya, bukan mineral). 3% hingga 21% dari berat keseluruhannya berupa air, namun biasanya isinya antara 6% hingga 10%. Opal terbentuk pada suhu yang relatif rendah dan ada di retakan setiap jenis batuan, umumnya ditemukan bersama limonit, batu pasir, riolit, marl dan basal. 97% opal berasal dari Australia dan merupakan batu permata nasionalnya.

Struktur dalam opal membuatnya mampu menyebarkan cahaya; tergantung kondisi tempat batu ini terbentuk yang membuatnya dapat memunculkan berbagai warna. Warna opal bervariasi mulai dari jernih sampai putih, abu-abu, merah, jingga, kuning, hijau, biru, magenta, mawar, slat, zaitun, cokelat, dan hitam. Dari warna-warna tersebut, merah dan hitam adalah yang paling langka, sementara putih dan hijau sangat umum. Opal juga bervariasi dalam kepadatan optiknya mulai dari opak hingga semi-transparan.

Dibawah ini adalah opal menakjubkan dari Opal Butte, sebuah tambang di Oregon, Amerika Serikat.

Menurut Nature of the Northwest:
"Sudah lebih dari 100 tahun sejak opal ditemukan di Oregon. Ketika penemuan itu dipublikasikan pada 1890, para penambang berbondong-bondong ke Opal Butte ... saat pasokan material di Opal Butte mulai habis, operasi penambangan komersial ditutup dan situs itu menjadi provinsi rockhounds ... tanah di daerah penambangan itu telah berpindah-pindah tangan beberapa kali dalam enam tahun terakhir. Pemilik tanah yang baru tidak lagi memberikan sebuah situs untuk digali. "
Permata indah di bawah ini yang dimiliki oleh Inna Gem, secara resmi dikenal sebagai opal dari Opal Butte. Beratnya 740 ct dan ukurannya 60 x 45 x 41 mm. Ketika cahaya mengenai opal ini, maka kita akan melihat sebuah panorama seperti panorama bawah laut....












Baca Juga:






Source

Popular Posts