Thursday, May 7, 2015

Guntur "Terlihat" untuk Pertama Kalinya

Sementara proses terjadinya petir cukup dipahami dengan baik, namun masih belum benar-benar jelas bagian mana dari petir yang bertanggung jawab terhadap terjadinya guntur. Sebuah studi baru-baru ini meramalkan bahwa sambaran petir bisa meningkat hingga 50 persen di Amerika Serikat pada akhir abad ini seiring badai hujan yang menjadi lebih intens karena pemanasan global. Jadi petir saat ini menjadi topik ilmiah yang lagi "hot" di Amerika.


Para ilmuwan menggunakan roket untuk memicu petir, yang ditampilkan di sini dalam sebuah foto-eksposur panjang.

Kita telah tahu bahwa guntur adalah suara yang dibuat oleh gelombang kejut yang cepat yang dihasilkan oleh petir yang panas. Udara yang sangat dekat dengan petir dengan cepat mengembang, dan intensitas ledakan yang dihasilkan berubah berdasarkan seberapa jauh kita darinya. Pada rentang yang sangat dekat, energi akustik dari guntur itu sendiri cukup kuat untuk menyebabkan cedera dan kerusakan properti.

Musim panas lalu, untuk mempelajari energi akustik yang diciptakan oleh guntur, peneliti mengikat kawat tembaga berlapis Kevlar ke sebuah roket dan kemudian diluncurkan di tengah badai di pangkalan militer dekat Gainesville, Florida, berharap untuk memasuki sumber listrik awan. Mereka tidak perlu menunggu lama:



"Pada awalnya saya pikir percobaan ini tidak berhasil," kata Maher Dayeh, penulis utama studi tersebut, dalam sebuah pernyataan pers. "Gambar-gambar yang terekam awalnya tampak seperti sepotong warna-warni seni modern yang Anda bisa gantungkan di atas perapian Anda. Tapi Anda tidak bisa melihat "tanda tangan" dari detail suara petir dalam data akustik. "

Untuk merekam guntur, Dayeh secara strategis menempatkan 15 mikrofon yang sangat sensitif sekitar 300 kaki dari landasan peluncuran roket. Data dari array mampu untuk melakukan pelacakan sumber suara yang paling intens dan frekuensi yang terkait. Ternyata, bagian paling keras dari guntur sebenarnya berasal sangat dekat dengan permukaan bumi, bukan di awan. "Di situlah saluran petir terlampirkan ke dalam tanah," kata Dayeh.

Energi akustik terdisipasi (menghilang) sebagai guntur (bawah) selama dua sambaran petir yang berbeda (atas).

Cahaya kehijauan dalam foto eksposur panjang di bagian atas posting ini karena sambaran awal petir buatan di sepanjang kawat tembaga. Ungu adalah sambaran balik yang jauh lebih cemerlang. Sambaran balik (sambaran dari tanah ke udara) adalah bagian petir yang paling terlihat oleh mata telanjang, tapi mata kita terlalu lambat untuk melihatnya. Gambar-gambar yang terkait dari guntur dengan sambaran petir ini menunjukkan sembilan sambaran balik.

Hasil ini dipresentasikan hari Rabu di pertemuan bersama masyarakat geofisika Amerika dan Kanada di Montreal.

Baca Juga:






Source: Slate.com

Popular Posts