Tuesday, November 6, 2012

Lesser Flamingo di Danau Nakuru

Danau Nakuru adalah salah satu dari tiga danau yang saling terkait di Provinsi Rift Valley Kenya. Danau ini adalah rumah bagi 13 spesies burung terancam secara global dan juga menjadi tempat yang memiliki keanekaragaman burung tertinggi di dunia. Sebuah fitur yang benar-benar luar biasa dari Danau Nakuru adalah menjadi tempat bertemunya burung flamingo yang berkaki panjang, berleher panjang dari yang besar (Greater Flamingo) maupun yang lebih kecil (Lesser Flamingo). Kelimpahan ganggang di danau menarik burung-burung yang terkenal berada di garis pantai. Bahkan, Danau Nakuru adalah situs mencari makan yang paling penting untuk Lesser Flamingo dari mana saja, dan juga menjadi tempat utama  untuk bersarang dan berkembang biak bagi pelikan putih besar. Danau ini telah digambarkan oleh para ornitolog sebagai pertunjukan burung terbesar di dunia.



Lesser flamingo  (Phoenicopterus minor) memiliki paruh berwarna merah tua dan bulu merah muda tidak seperti Greater Flamingo, yang memiliki paruh dengan ujung hitam. Lesser Flamingo adalah jenis flamingo yang biasanya di sorot dalam film dokumenter terutama karena jumlah mereka yang besar. Flamingo memakan ganggang, yang tercipta dari campuran kotoran mereka di perairan alkali yang hangat dengan plankton. Para ilmuwan memperkirakan bahwa populasi flamingo di Nakuru, yang seringkali lebih dari satu juta - atau bahkan dua juta, mengkonsumsi sekitar 250.000 kg alga per hektar per tahun.


Baru-baru ini, jumlah Flamingo telah menurun mungkin karena terlalu banyak turis dan polusi perairan dari industri di dekatnya yang membuang limbah sampah ke dalam air danau atau hanya karena perubahan kualitas air yang membuat danau sementara tidak ramah. Biasanya, danau surut selama musim kemarau dan banjir selama musim hujan. Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi variasi level air yang besar antara kadar air musim kering dan musim basah. Hal ini diduga disebabkan oleh meningkatnya konversi lahan DAS dengan produksi tanaman secara intensif dan urbanisasi, yang keduanya mengurangi kapasitas tanah untuk menyerap air, air tanah resapan dan dengan demikian meningkatkan banjir musiman. Polusi dan kekeringan menghancurkan makanan Flamingo, yaitu ganggang Cyanobacteria, atau alga biru-hijau, dan menyebabkan mereka untuk bermigrasi ke Danau di dekatnya, yaitu danau Elmenteita, Simbi Nyaima dan Bogoria.



















Source

Popular Posts