Makalah penelitian ini mengklaim bahwa dalam gambar di atas "Kita jelas dapat mengidentifikasi obyek sebagai sebuah diatom dari mikrostruktur dan morfologi yang kompleks dan sangat teratur, struktur yang tidak dapat dihasilkan dari proses mineralisasi atau proses kristalisasi. Struktur fosil mineral dari diatom asli telah diawetkan utuh dan menampilkan kesamaan dekat dalam kelimpahan unsur dengan bahan sekitarnya".
Sebuah perbandingan antara gambar SEM diatom fosil dalam meteorit Polonnaruwa dengan diatom modern dari Sellaphora blackfordensis, semakin memperkuat argumen mereka. Gambar berikut menggambarkan perbandingan:
Perbandingan struktur meteorit Polonnaruwa dengan diatom terestrial yang telah dikenal |
PANSPERMIA
Panspermia (bahasa Yunani: πανσπερμία from πᾶς/πᾶν (pas/pan) "semua" and σπέρμα (sperma) "benih") adalah hipotesis bahwa kehidupan ada di seluruh alam semesta, karena disebarkan melalui meteoroid, asteroid, dan planetoid.
Menurut gagasan ini, kehidupan yang dapat bertahan dari pengaruh angkasa, seperti bakteri ekstremofil, terperangkap dalam puing yang dilontarkan ke angkasa setelah tubrukan antara planet yang memiliki kehidupan dengan Benda Kecil Tata Surya. Bakteri akan menjadi tidak aktif selama beberapa waktu, hingga puing bertabrakan dengan planet lain. Jika permukaan planet yang baru memiliki kondisi ideal, bakteri menjadi aktif, dan proses evolusi dimulai. Panspermia bukanlah teori untuk menunjukkan bagaimana kehidupan dimulai.
Gagasan yang berhubungan, tetapi terpisah, yaitu eksogenesis (bahasa Yunani: ἔξω (ekso, "luar") dan γένεσις (genesis, "asal usul")), merupakan hipotesis yang lebih terbatas. Hipotesis tersebut mengusulkan bahwa kehidupan di Bumi berasal dari suatu tempat lain di tata surya.
Source