Kampus Larung Gar sangat besar. Rumah biarawan dan biarawati memenuhi seluruh lembah dan gunung-gunung di sekitarnya. Sebuah dinding besar melalui tengah Larung Gar memisahkan sisi biarawan dari sisi biarawati. Biarawan dan biarawati tidak diperbolehkan keluar dari daerah mereka yang telah ditentukan kecuali di depan aula pertemuan biara utama yang dipakai bersama oleh biarawati dan biarawan. Seluruh bangunan dan rumah-rumah dibangun dalam gaya kayu tradisional wilayah ini, dan dibangun begitu dekat hingga terlihat saling menumpuk satu sama lain.
Salah satu elemen yang paling mengejutkan dari Serthar adalah bahwa lebih dari setengah dari mereka yang datang untuk belajar adalah perempuan. Serthar terbuka untuk siapa saja yang benar-benar berusaha untuk menjadi mahasiswa/mahasiswi visi ekumenis Khenpo Jigme Phuntsok. Kejutan lain di Serthar adalah bahwa akademi ini juga memiliki mahasiswa etnis Cina, Taiwan, Hong Kong, Singapura, dan Malaysia, yang mengikuti kelas terpisah berbahasa Mandarin, sementara kelas yang lebih besar diajarkan dalam bahasa Tibet.
Mencapai Larung Gar bukanlah tugas yang mudah. Larung Gar cukup jauh dan kota besar terdekat adalah Chengdu, yang berjarak 650 kilometer dan memakan waktu 13 sampai 15 jam untuk mencapai Larung Gar dari sana dengan kendaraan. Sertar juga area yang sensitif yang sering ditutup untuk wisatawan asing.
Para Lama mendengarkan master/dosen sewaktu mereka mempelajari sutra di Serthar Wuming Buddhist Institute Studi pada 11 November 2007 di wilayah otonomi Tibet, China.
Source