Penasaran, sebuah tim peneliti dari Kew, University of Cambridge dan Smithsonian Natural History Museum memutuskan untuk melihat ke dalam, bagaimana tanaman ini menghasilkan warna yang mempesona dan dan tahan lama seperti itu. Ketika mereka berusaha untuk mengekstrak pigmen dari buah untuk diteliti, mereka terkejut menemukan buah ini tidak memiliki pigmen.
Ketika mereka memeriksa P. condensata pada tingkat sel, mereka menyadari bahwa buah menghasilkan karakteristik warna melalui pewarnaan struktural, sebuah fenomena yang terdokumentasi dengan baik dalam kerajaan hewan, tetapi hampir tidak dikenal pada tanaman. Mereka memutuskan bahwa jaringan buah ini berwarna lebih intens daripada semua jaringan biologis yang pernah dipelajari sebelumnya. Jaringan buah ini memantulkan 30 persen cahaya, dibandingkan dengan cermin perak, sehingga lebih intens daripada warna sayap kupu-kupu Morpho yang terkenal. Temuan mereka diungkapkan dalam sebuah studi baru yang diterbitkan tanggal 10 September 2012 dalam Prosiding National Academy of Sciences.
Pollia condensata, asli Afrika, menggunakan struktur berukuran nano untuk menghasilkan warna yang paling intens yang pernah dipelajari dalam jaringan biologis |
Sedangkan P. condensata, menghasilkan warna biru metaliknya melalui untaian selulosa yang berukuran nano (10-9 m) yang bertumpuk di dalam kulitnya. Untaian ini disusun dalam lapisan berbentuk heliks yang melengkung dan memutar, yang berinteraksi satu sama lain untuk menyebarkan cahaya dan menghasilkan warna biru buah ini. Gambar dibawah ini adalah gambar buah yang dilihat mikroskop elektron, mengungkapkan adanya warna pada tingkat sel:
Rona biru tanaman diproduksi pada tingkat sel |
Setiap sel kulit menghasilkan warna yang sedikit berbeda, menyebabkan efek pixellated buah ini |
Tim peneliti juga mencoba menjelaskan mengapa tanaman ini berbuah dengan warna yang mencolok. Jawabannya adalah: Dengan meniru penampilan juicy, dari tanaman bergizi, warnanya bisa menipu burung dan binatang lain untuk memakan buahnya, sehingga P. condensata dapat menyebarkan benihnya ke tempat lain saat binatang yang memakan buahnya BAB.
Meski penggunaan hewan untuk penyebaran benih adalah strategi umum yang dilakukan oleh banyak tanaman, namun sebagian besar tanaman harus mengabdikan kalori yang berharga untuk menghasilkan daging buah yang manis. Sedangkan P. condensata, bagaimanapun, tetap mampu menyebarkan bijinya hanya dengan menunjukkan warna aslinya.
Baca Juga:
Source