Pelestarian situs yang sangat baik, kualitas arsitektur, dan pemandangan alam pegunungan membuat Machu Picchu menjadi salah satu situs arkeologi yang paling terkenal di dunia saat ini. Situs ini mencakup 32.500 hektar. Terasering di tepi situs, dahulu digunakan untuk menanam tumbuh-tumbuhan pangan, kemungkinan jagung dan kentang.
Pada tahun 1911, penjelajah Hiram Bingham III, seorang profesor di Yale University, mengunjungi situs tersebut dan menerbitkan keberadaannya untuk pertama kalinya. Saat ditemukan, situs ini hampir tertutup oleh vegetasi. Bangunan-bangunannya dibuat tanpa mortar (khas Inca), batu-batu granit yang dipakai untuk membangun, digali dan dipotong dengan cermat dan presisi.
Ketika Bingham menemukan situs ini dia sebenarnya sedang mencari Vilcabamba, ibukota terakhir Inca sebelum kekalahan terakhir mereka di tangan Spanyol pada tahun 1572.
Machu Picchu ditemukan utuh, karena tampaknya tidak pernah dikunjungi oleh penjajah Spanyol. Bahkan, satu-satunya referensi yang mengacu ke situs dalam dokumen Spanyol adalah penyebutan kata "Picchu" dalam dokumen tahun 1568, yang menyiratkan bahwa situs ini adalah milik kaisar Inca.
Istana Peristirahatan Seorang Kaisar
Machu Picchu diyakini telah dibangun oleh Pachacuti Inca Yupanqui, penguasa kesembilan Inca, pada pertengahan 1400-an. Pachacuti memprakarsai serangkaian penaklukan yang akhirnya wilayah kekuasaan Inca tumbuh membentang dari Ekuador ke Chili.
Banyak arkeolog percaya bahwa Machu Picchu dibangun sebagai Istana peristirahatan kaisar, kehadiran perumahan elit di sektor timur laut dari situs mendukung ide ini. Situs ini digunakan oleh kaisar dan keluarganya untuk beristirahat sementara. Situs ini dihuni oleh sejumlah kecil perawat dan pelayan sepanjang tahun. Contoh lain dari tempat peristirahatan kaisar dan keluarganya, juga ditemukan di Peru.
Bangunan ditengah yang agak bulat adalah Kuil Matahari
Menariknya, tempat tinggal kaisar sendiri tampaknya berada di bagian barat daya dari situs, jauh dari tempat tinggal para elit lainnya. Sebuah bangunan yang saat ini dikenal sebagai "Kuil Matahari" berdekatan dengan tempat tinggal kaisar.
Tempat tinggal kaisar memiliki taman, kamar mandi pribadi dan bahkan toilet pribadi - satu-satunya toilet pribadi di situs. Sebuah tangga melintas di samping tempat tinggal kaisar, dan mengarah ke plaza (alun-alun di bawah).
Meskipun Machu Picchu memiliki dinding, gerbang sederhana dan parit kering (mungkin digunakan untuk mengumpulkan air hujan) namun tampaknya situs ini tidak dibangun dengan tujuan militer, dan tidak ada bukti pertempuran apapun pernah terjadi disini.
Kuil Matahari
Machu Picchu memiliki sejumlah struktur yang meningkatkan signifikansi spiritual dari situs. Salah satunya adalah "Kuil Matahari" atau Torreon, memiliki desain elips mirip dengan kuil matahari yang ditemukan di ibukota Inca, Cuzco. Kuil ini terletak di dekat tempat tinggal kaisar Inca di Machu Picchu.
Kuil Matahari
Sebuah batu terletak di dalam kuil dan mungkin dulunya adalah altar. Selama solstice bulan Juni matahari terbit bersinar langsung ke salah satu jendela kuil, dan ini menunjukkan keselarasan antara jendela, batu dan sinar solstice dari matahari.
Di bawah kuil terdapat sebuah gua, terbentuk secara alami, yang menurut Bingham adalah "makam kerajaan" meskipun hanya ada sedikit bukti bahwa gua ini pernah digunakan sebagai makam. Sebuah batu yang dipahat menjadi tangga terletak di dekat pintu masuk gua dan ruang bawah tanah yang mungkin melayani fungsi keagamaan.
Kuil Principal & Intihuatana
Serangkaian struktur keagamaan terletak di barat laut dari situs, berbatasan dengan plaza. Salah satu bangunan, dijuluki "Kuil Principal" berisi altar batu berukir. Ketika diekskavasi oleh Bingham, ditenemukan bahwa kuil ini memiliki lapisan pasir putih, sesuatu yang juga terlihat di kuil-kuil di Cuzco, ibukota Inca.
Kuil Principal (bangunan bawah) dan batu Intihuatana atas
Sebuah bangunan yang berdekatan dengan Kuil Principal dikenal sebagai "Kuil Tiga Jendela" dan berisi sejumlah besar pecahan gerabah, sengaja dihancurkan saat ritual.
Tapi mungkin teka-teki terbesar di Machu Picchu adalah sebuah batu besar, di beri nama "Intihuatana" oleh Bingham. Batu besar ini terletak di sebuah platform yang ditinggikan diatas plaza. Tujuannya masih menjadi perdebatan. Penelitian terbaru menyanggah gagasan bahwa batu itu bertindak sebagai sebuah jam matahari. Mungkin batu itu digunakan untuk pengamatan astronomi dari beberapa bentuk. Batu itu juga dihubungkan dengan gunung-gunung yang mengelilingi Machu Picchu.
Batu Intihuatana
Runtuhnya Machu Picchu
Machu Picchu tidak bertahan lama setelah runtuhnya Kekaisaran Inca. Pada abad ke -16 Spanyol tampil di Amerika Selatan, malapetaka menimpa Inca seiring kampanye militer yang dilakukan oleh conquistador. Pada tahun 1572, dengan jatuhnya ibukota Inca terakhir, kekuasaan Kekaisaran Inca pun beakhir. Machu Picchu, sebuah tempat peristirahatan yang sekali dikunjungi oleh kaisar, juga mulai ditinggalkan, dan tak terawat sejak saat itu. Machu Picchu baru diketahui keberadaannya oleh dunia luar sekitar 400 tahun kemudian. Dan saat ini, situs ini masuk dalam daftar situs Warisan Dunia.
Baca Juga: