Para peneliti telah membandingkan rekaman video gerak lambat langka dari sprite yang ditangkap dari dua pesawat terbang di ketinggian lebih dari delapan mil ke simulasi dari fenomena tersebut.
Mereka mengatakan pelucutan muatan listrik yang tampak seperti kembang api tersebut dipicu karena gangguan yang disebabkan oleh gelombang gravitasi atmosferis di bagian atas atmosfer bumi.
Profesor Ningyu Liu, yang memimpin penelitian di Institute of Technology Florida, mengatakan gelombang ini di lapisan atmosfer menghasilkan gangguan yang tumbuh di medan listrik di atas badai.
Ketika sambaran petir muncul dari awan, gangguan - atau perturbations - membentuk halo (lingkaran) cahaya lemah berbentuk pancake sekitar 70 km di mesosfer yang kemudian memicu pelepasan listrik yang cepat untuk menghasilkan sprite.
Profesor Liu mengatakan: 'Perturbasi dengan ukuran kecil dan amplitudo besar adalah yang terbaik untuk memulai sprite.
Jika ukuran gangguan terlalu besar, inisiasi sprite adalah mustahil. Jika ukuran gangguan kecil, maka akan membutuhkan waktu yang relatif lama untuk memulai sprite.
Profesor Liu dan timnya, yang hasil penelitiannya diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, menggunakan simulasi komputer untuk memeriksa apa yang mungkin terjadi jika gelombang gravitasi atmosferis menyebabkan gangguan kecil di atmosfer untuk memicu sprite.
Sedangkan Sprite pertama kali ditemukan lebih dari 25 tahun yang lalu, tetapi apa yang menyebabkannya tetap misteri.
Para ilmuwan telah tahu bahwa sprite cenderung menemani awan besar badai dan sering muncul di atmosfer bagian atas saat badai setelah petir yang kuat.
Beberapa peneliti telah memperkirakan bahwa gelombang gravitasi di atmosfer - gelombang yang terjadi dalam lapisan udara seperti yang disebabkan oleh batu ketika jatuh ke dalam air - mungkin memainkan peran tetapi belum ada yang membuktikan ini hingga kini.
Namun, dalam penelitian baru, Profesor Liu dan rekan-rekannya membandingkan model komputer mereka dengan rekaman sebenarnya dari sprite yang ditangkap oleh dua pesawat di ketinggian yang tinggi yang dilengkapi dengan kamera kecepatan tinggi.
Video itu menunjukkan sebuah halo cahaya yang terlihat untuk waktu yang relatif lama sebelum kilasan sprite muncul.
Dua pesawat berhasil memfilmkan sprite dari jarak sekitar 250km jauhnya. Rekaman ini menunjukkan halo muncul di ketinggian sekitar 70 km dalam waktu 2-4 milidetik dari kilatan petir di awan petir.
Halo berlangsung selama sekitar 10 milidetik ketika sebuah 'streamer' muncul dan dalam 1 milidetik sprite berkedip terang dan menghilang.
Para peneliti menemukan lingkaran cahaya lemah muncul sekitar 2-4 milidetik dari kilatan petir dari awan badai (seperti yang ditunjukkan pada gambar dan kiri d). Sebuah streamer muncul setelah sekitar 10 milidetik (ditunjukkan pada gambar c) dan kemudian muncul kilasan cahaya sprite (ditunjukkan pada gambar b)
Gambar di atas menunjukkan simulasi komputer dari sprite yang disebabkan oleh gelombang gravitasi seperti yang diperkirakan oleh model yang dibuat oleh Profesor Liu dan timnya. Ternyata sesuai dengan pengamatan langsung dan ini memberikan bukti baru bahwa sprite disebabkan oleh gelombang gravitasi atmosferis
Dalam sekitar 2-4 milidetik dari kilatan petir, streamer muncul dan berlangsung selama sekitar 10 milidetik.
Sprite baru diketahui pada tahun 1989 dan cenderung terjadi pada awan yang intens mengeluarkan petir. Mereka cukup terang untuk dilihat dengan mata telanjang di malam hari dan juga telah dilihat oleh astronot di Stasiun Antariksa Internasional.
Fenomena alam ini juga sering disalahartikan sebagai UFO karena cahaya cerah mereka dan sinar aneh yang menyertai mereka. Mereka sering muncul berwarna merah tua karena atom nitrogen di atmosfer.
Baca Juga: