Di antara semua alat musik, Theremin ini cukup unik, karena untuk memainkannya tidak diperlukan kontak fisik secara langsung oleh pemainnya, jadi pemain Theremin cukup melambaikan tangannya di atas Theremin.
Prinsip kerja Theremin adalah melalui frekuensi radio yang dihasilkan oleh antena pada Theremin dan kapasitor variabel yang menghasilkan frekuensi itu. Pada Theremin terdapat 2 frekuensi, dimana yang satu untuk mengatur pitch atau untuk memainkan nadanya, dan yang satu untuk mengatur volume. Gerakan tangan di dekat antena yang mengatur frekuensi mengubah sirkuit-sirkuit pada Theremin, yang kemudian mengontrol sinyal suara untuk disalurkan ke speaker. Suara yang dihasilkan oleh Theremin seringkali diasosiakan pada suara yang memiliki kesan menyeramkan (membuat merinding) sehingga kerap kali penggunaan Theremin dilakukan dalam pembuatan soundtrack dalam film.
Theremin mudah dipelajari namun terkenal sukar untuk dikuasai. Pemain theremin menampilkan dua tantangan, yaitu mampu mengendalikan tinggi dan rendahnya nada tanpa pedoman (tanpa kunci atau posisi jari), serta meminimalisir portamento (nada yang tergelincir) yang tidak diharapkan dalam instrumen ini. Kontrol nada dalam theremin sangat menantang karena, seperti biola atau trombone, sebuah theremin menghasilkan nada dalam beragam pola nada sepanjang jangkauan keseluruhannya. Tidak seperti alat musik lainnya, theremin tidak memiliki umpan balik secara fisik seperti senar pada gitar, tuts pada piano, atau pun kolom dalam alat musik tiup. Pemain theremin harus bergantung pada apa yang terdengar, dan hanya dapat melakukan koreksi pada titi nada ketika volumenya tidak nol. Dalam theremin, keseluruhan jangkauan titi nada dikendalikan oleh jarak antara tangan atau jari pemain dengan antena di udara. Kemampuan untuk mengukur dan mengendalikan posisi tersebut secara tepat sangat dibutuhkan oleh pemain theremin.
Cobalah lihat video ini dimana sang musician memainkan Over the Rainbow dengan Theremin.
Dan dibawah ini adalah permainan Theremin secara berjamaah yang sangat indah, karena memainkan Favorit AMJG, yaitu Symphony No 9 nya Beethoven diiringi dengan piano (tidak terlihat). Theremin di video ini menampilkan suara "lalala" yang mirip koor manusia. Woowww ...!!!
Disini alat Theremin disembunyikan di dalam boneka Matryoshka, yaitu boneka khas Rusia yang dapat diisi dengan bentuk boneka-boneka yang lebih kecil
Selain banyak digunakan dalam gubahan musik klasik, alat musik ini juga banyak dipakai dalam film, seperti Spellbound, The Red House, The Lost Weekend (ketiganya ditulis oleh Miklós Rózsa, komposer pertama yang menggunakan theremin dalam film ''Hollywood''), The Spiral Staircase, The Day the Earth Stood Still, The Thing (From Another World), The Ten Commandments (1956), Monster House, Ed Wood dan The Machinist (keduanya merupakan gubahan Lydia Kavina)
Source: Wikipedia