Tuesday, June 3, 2014

Laba-Laba yang Berkamuflase Menyerupai Kotoran Burung

Beberapa serangga memiliki kemampuan untuk menyamarkan diri dengan lingkungan sekitarnya untuk menghindari deteksi oleh predator atau mangsa. Beberapa menyerupai bentuk daun, atau batang panjang, sementara yang lain menyatu dengan kulit pohon atau rumput. Laba-laba Cyclosa ginnaga telah mengadopsi penyamaran yang mungkin paling menjijikkan.



Cyclosa ginnaga, spesies yang ditemukan di Taiwan, Cina, Jepang, dan Korea Selatan, menyembunyikan dirinya dari predator dengan berupaya terlihat seperti tumpukan kotoran burung. Cyclosa ginnaga menggabungkan berbagai dekorasi sutra dan hal-hal lain seperti bangkai mangsanya, kantung telur, dan bahan tanaman menjadi web untuk membuat terlihat seperti bercak-bercak kotoran burung. Laba-laba ini, yang punggungnya juga putih, kemudian duduk pada dekorasi "kotoran burung" yang dia buat tersebut yang memang efektif untuk bersembunyi dari predator.

Bentuk dan ukuran web tersebut hampir identik dengan banyak kotoran burung yang banyak terlihat pada daun. Kontras warna antara laba-laba dan dekorasi web nya juga terlalu kecil untuk dibedakan oleh predator tawon nya.


Untuk memastikan apakah kamuflase ini benar-benar bekerja, tim peneliti yang dipimpin oleh I Min Tso, ahli entomologi di National Chung Hsing University di Taiwan, menangkap beberapa laba-laba ini di alam liar dan memberikan warna gelap baik laba-labanya atau dekorasi yang dibuat oleh laba-laba tersebut dan merekamnya dengan kamera untuk memonitor laba-laba selama beberapa hari. Mereka mengamati bahwa laba-laba yang telah dihitamkan web atau tubuhnya lebih mungkin untuk diserang oleh predator, dibandingkan dengan laba-laba yang tidak dimanipulasi dengan cara apapun.

Dapatkah anda membedakan mana yang benar-benar kotoran burung, dan mana yang tidak?



_____________________________________________________________________________________________________

Dan ternyata, kamuflase dengan meyerupai kotoran burung ini tidak hanya dilakukan oleh laba-laba saja. Beberapa cartepillar dan kumbang penggerek (weevil) juga melakukannya. Salah satunya adalah kumbang penggerek Mesalcidodes trifidus dibawah ini:


Dijuluki "bonggol kotoran burung," M. trifidus menempel erat pada daun atau rumput dengan harapan bahwa predator akan menganggap gumpalan hitam dan putih kecil ini hanyalah tumpukan kotoran burung.




Baca Juga:





Source

Popular Posts