Tuesday, January 6, 2015

Pantai Petroglyph di Wrangell Alaska

Pantai Petroglyph terletak di barat laut dari Wrangell, sebuah kota di Alaska. Pantai ini diberi nama petroglyph karena banyak terdapat petroglyph-petroglyph yang menyerupai mata, binatang totem dan pola geometris yang ditemukan diukir di batu-batu di pantai ini. Petroglyph-petroglyph ini setidaknya berusia 8.000 tahun.



Petroglyph atau indonesianya Petroglif, adalah gambar yang dibuat dengan membuang bagian permukaan batu dengan mengukir. Baca Juga: 10 Geoglyph Kuno yang Misterius di Dunia

Petroglyph-petroglyph di Wrangell ditemukan tersebar di dekat pantai tepat di bawah garis air, sehingga mereka akan tampak saat laut surut. Sebagian besar petroglyphs dapat ditemukan dekat dengan tempat-tempat penting seperti sungai salmon dan situs permukiman. Sekitar 40 petroglyphs telah ditemukan sampai saat ini, membuat pantai petroglyph menjadi tempat dengan konsentrasi petroglyphs tertinggi yang ditemukan di Alaska Tenggara. Sejak tahun 2000, pantai ini menjadi Taman Bersejarah Negara.

Fakta bahwa kebanyakan petroglyphs ditemukan di pantai di kisaran sempit pada pertengahan garis pasang menunjukkan bahwa mereka diciptakan ketika permukaan laut lebih rendah. Es mencair di wilayah ini beberapa belas ribu tahun yang lalu dan permukaan air laut mulai naik. Jadi, petroglif awal mungkin dibuat ribuan tahun yang lalu, diukir pada saat permukaan laut lebih rendah.

Diyakini bahwa petroglyph-petroglyph ini diciptakan oleh nenek moyang dari suku Tlingit saat ini, karena kesamaan dalam simbol-simbol dan gaya artistik yang digunakan dalam petroglyphs dengan yang ditemukan dalam seni totem Tlingit masa lalu dan saat ini. Banyak dari ukiran ini menggambarkan paus, salmon, dan wajah masyarakat.


Karena petroglyph-petroglyph ini terutama terletak di dekat mulut sungai salmon dan hanya bisa dilihat dari sisi laut, maka kemungkinan dibuat untuk memanggil dewa agar mengirim salmon yang mereka diburu untuk makan, atau mungkin sebagai tanda sukur kepada para dewa mereka karena hasil buruan yang berlimpah. Kemungkinan lain adalah bahwa desain bisa berfungsi sebagai penanda wilayah untuk daerah berburu yang baik atau kepemilikan daerah penangkapan ikan.

Batu di sini adalah metamorf dan cenderung menjadi abu-abu gelap, cukup keras dan tahan lama, dan mudah untuk diukir. Tapi itu juga membuat batu rentan terhadap kerusakan. Oleh karena itu, menyentuh atau berjalan di bebatuan dilarang.






Baca Juga:






Source

Popular Posts