Sunday, August 30, 2015

Kereta Api Anjlog di Stasiun Montparnasse Paris

Pada tanggal 22 Oktober 1895, sebuah rangkaian kereta api ekspress yang dioperasikan oleh Chemins de fer de l'Ouest yang terdiri dari lokomotif uap No 721 yang mengangkut tiga gerbong barang, gerbong pos, dan enam gerbong penumpang, berjalan dari Granville ke Montparnasse Paris. Kereta telah meninggalkan Granville tepat waktu pada pukul 8:45 am, tapi beberapa menit terlambat saat mendekati Montparnasse Paris.


Stasiun Montparnasse Paris sebelum Kecelakaan

Mencoba untuk mengejar ketinggalan waktu, masinis memutuskan untuk menambah kecepatan kereta uap yang membawa 131 penumpang itu. Namun saat kereta memasuki stasiun, kereta berlari terlalu cepat, dengan kecepatan 40-60 kilometer per jam. Celakanya, rem udara Westinghouse tidak berfungsi, dan tanpa cukup pengereman, momentum kereta hanya diperlambat sedikit oleh buffer, dan lokomotif tetap melaju menabrak trotoar stasiun selebar hampir 30 meter, kemudian menabrak dinding stasiun setebal 60 sentimeter, sebelum jatuh ke jalanan (Place de Rennes) 10 meter di bawah, di mana lokomotif berdiri dengan hidungnya. Seorang wanita yang sedang menjaga kios koran suaminya tewas tertimpa reruntuhan dinding; dan dua penumpang, seorang tukang mesin dan dua kru kereta serta seorang pejalan kaki cedera.



Wanita yang tewas bernama Marie-Agustinus Aguilard, sedang menjaga kios menggantikan suaminya yang sedang pergi untuk mengumpulkan koran sore. Perusahaan kereta api membiayai pemakamannya dan memberikan dana untuk dua anak mereka.

Masinis lokomotif didenda 25 franc karena mendekati stasiun terlalu cepat. Salah satu tukang mesin didenda 50 franc karena terlalu sibuk dengan dokumen dan gagal untuk menerapkan rem tangan. Ia juga menjalani hukuman penjara selama dua bulan

Gerbong penumpang yang tidak rusak dipindahkan dengan mudah. Namun butuh waktu empat puluh delapan jam sebelum proses hukum dan penyidikan memungkinkan lokomotif dipindahkan. Sebuah usaha telah dilakukan untuk memindahkan lokomotif dan tendernya dengan empat belas kuda, tapi ini gagal. Sebuah winch (kerekan) 250 ton dengan sepuluh orang, akhirnya berhasil menurunkan lokomotif ke tanah dan kemudian mengangkat tender kembali ke stasiun. Ketika lokomotif mencapai bengkel kereta api, diketahui hanya mengalami kerusakan kecil.

Selama empat hari, lokomotif dan tender berdiri utuh di luar stasiun, menarik kerumunan penonton yang penasaran.












Baca Juga:







Sumber: mashable.com

Popular Posts